California - Pelopor industri keamanan komputer, Norton by
Symantec, baru-baru ini merilis laporan tahunan Norton Cybercrime Report
2012 yang meneliti tentang kejahatan dunia maya.
Dalam laporan yang berdasarkan 2012 Norton Study itu, disebutkan ada 18 orang korban baru dari kejahatan cyber setiap detik, atau 1,5 juta korban per hari.
Berbagai
modus digunakan untuk mengeruk untung pribadi, dan caranya pun kian
berkembang, beradaptasi dan berevolusi dari hal-hal kecil yang mungkin
sering kita remehkan.
Menurut laporan tahunan Norton, angka
kejahatan dunia maya saat ini diperkirakan mencapai US$110 miliar per
tahun. Norton mengungkap, setiap detik ada 18 orang dewasa atau lebih
dari 1,5 juta orang di dunia setiap hari menjadi korban kejahatan dunia
maya.
Tentu saja, kerugian ini berakibat pada jumlah materi yang mereka keluarkan melalui berbagai transaksi online.
Menurut
Norton, kerugian rata-rata yang dialami korban penipuan di Internet
mencapai US$197 atau sekitar Rp1,8 juta per korban di seluruh dunia atau
biaya kejahatan konsumen di dunia maya lebih dari satu minggu dapat
mencukupi kebutuhan makan untuk empat orang dalam satu keluarga.
"Dalam
12 bulan terakhir diperkirakan ada 556 orang dewasa mengalami kejahatan
dunia maya, hal ini melebihi dari populasi penduduk Uni Eropa. Angka
ini mewakili 46% orang dewasa yang menjadi korban kejahatan dunia maya
dalam 12 bulan terakhir," demikian tulis Norton dalam laporan yang
dilansir oleh website resminya.
Survei
tahun ini menunjukkan adanya peningkatan bentuk baru dari kejahatan
dunia maya dibandingkan dengan tahun terakhir, seperti penemuan pada
jejaring sosial atau perangkat mobile.
Fakta lain juga
menyebutkan bahwa 15% pengguna jejaring sosial melaporkan profil
seseorang telah dibajak dan si pelaku berpura-pura menjadi pemilik akun
tersebut.
"Kejahatan dunia maya mengubah taktik mereka dengan
menargetkan pada pertumbuhan perangkat bergerak dan jejaring sosial yang
konsumen kurang perhatian dengan risiko keamanannya," ujar Marian
Merritt, Norton Internet Safety Advocate.
Menurut Norton, untuk
mengatasi hal ini, kuncinya ada di kata sandi e-mail yang kuat. Lebih
dari seperempat atau 27% orang dewasa yang sering melakukan aktivitas
online melaporkan bahwa mereka mendapatkan pemberitahuan bahwa akun
email yang mereka gunakan telah dibajak.
Padahal beberapa akun
email tersebut berpotensi untuk menjadi pintu gerbang bagi para penjahat
yang mencari informasi pribadi dan perusahaan.
Secara umum, dalam
studi ini mengungkap, orang sering menyimpan foto pribadi (50%),
dokumen pekerjaan (42%), laporan bank (22%) dan kata sandi untuk akun online lainnya (17%) dalam e-mail.
“Akun e-mail
pribadi sering berisikan kunci ke dunia online Anda. Tidak hanya
penjahat yang mendapatkan segala akses ke inbox Anda, mereka juga bisa
mengatur ulang kata sandi Anda untuk setiap situs online lainnya dengan mengklik link ‘forgot your password’,
mencegat beberapa e-mail dan secara efektif mengunci Anda keluar dari
akun Anda sendiri,” ujar Adam Palmer, Norton Lead Cybersecurity Advisor.
Ia menambahkan, melindungi e-mail
dengan menggunakan kata sandi yang kompleks dan menggantinya secara
bertahap, akan meminimalisir bahkan mencegah Anda dari kejahatan yang
terjadi di internet.